Produksi Ulama Dalam Tasawuf
Teori Produksi Ulama - Ulama memang sangat dibutuhkan ummat. Beliau di plot menjadi pewaris nabi, dalam menyebarkan ilmu, memimpin umat dalam kebaikan dan mencegah mereka dari kemunkaran. Dalam ilmu tasawuf ada beberapa teori yang dapat memunculkan cikal bakal ulama, sebagai berikut :
1. Teori Tempat.
Tempat kelahiran mempengaruhi karakter seseorang. Contohnya Hakim bin Hizam dan Sayyidina Ali yang lahir di dalam Kakbah. Hakim menjadi dermawan hingga rela menjual kantornya untuk disedekahkan. Sayyidina Ali menjadi ahli ilmu.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
2. Teori Keluarga.
3. Teori Seks
4. Teori Transfer.
sumber : http://jombang.nu.or.id/ini-teori-produksi-ulama-menurut-kh-qoyyum-mansur/
Ulama Pewaris Nabi |
1. Teori Tempat.
Tempat kelahiran mempengaruhi karakter seseorang. Contohnya Hakim bin Hizam dan Sayyidina Ali yang lahir di dalam Kakbah. Hakim menjadi dermawan hingga rela menjual kantornya untuk disedekahkan. Sayyidina Ali menjadi ahli ilmu.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
انا مدينة العلم و علي بابها
artinya : "Aku gudangnya ilmu dan Ali pintunya.Kita mengenal Sayiddina Ali sebagai sahabat yang cerdas. Seorang ahli hadist India bernama Husyamuddin al Muttaqi al-Hindi menulis dalam kitabnya Kanzul Ummah bahwa Sayiddina Ali pernah berpidato secara spontan sebanyak 5 halaman tanpa huruf alif. Hal ini menunjukkan kecerdasan dan kealiman beliau.
Jadi kalau akan melahirkan, cari tempat yang baik. Misalnya rumah sakit Islam, bisa RSNU atau RS Muhammadiyah atau cari keluarga dan lingkungan yang baik,
2. Teori Keluarga.
Keluarga adalah lembaga pertama dan paling penting dalam mendidik anak, karena anak selalu beraktivitas bersama keluarga. Di dalam Al-Quran, ada 26 kali penyebutan keluarga dengan kata aali, aala dan aalu. Keluarga Nabi Ibrahim dua kali disebut, keluarga Nabi Luth empat kali, lalu keluarga Firaun yang paling banyak disebut, hingga 14 kali. Siapapun bisa punya jiwa Fir’aun. Penguasa maupun ulama juga bisa punya jiwa Fir’aun sehingga mereka jadi penguasa dhalim dan ulama su' (jelek). Ilmuwan Jepang sepakat bahwa anak usia empat bulan dalam kandungan yang diperdengarkan musik, bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya. Kalau ingin anak jadi penyanyi, sejak empat bulan di kandungan perdengarkan lagu-lagu. Kalau ingin anak pintar ngaji, perdengarkan bacaan Quran. Jadi, jika ingin mempunyai keturunan yang baik maka jagalah keluarga dari kejelekan dan bimbinglah mereka dalam sejuknya kebaikan
3. Teori Seks
Dulu ada wali buta bernama Ali Al-khowash. Semua ilmunya laduni. Ali Al-Khowash pernah menuturkan "siapa yang dibayangkan sebelum, selama dan setelah berhubungan seks akan mempengaruhi anak. Sebab ada energi yang mengalir dari pikiran ke dalam jiwa, lalu ke anak. Kalau yang dipikirkan ulama, jadinya ulama. Kalau yang dipikirkan penyanyi, ya jadi penyanyi.
Dalam surat Ali Imron 37-39 menceritakan bahwa Nabi Zakariya sangat mengagumi Maryam karena tiap kali mendatangi kamar Maryam di masjid, selalu ada makanan dari Allah. Nabi Zakariya lalu berdoa minta anak. Kemudian diberi anak Nabi Yahya. Nabi Yahya ini ada kesamaan dengan Maryam. Sama-sama tidak menikah. Apa yang kita cintai, apa yang kita pikirkan energinya akan menyalur dalam diri kita. Kalau kita cinta Rasulullah, maka Allah akan mentransfer energi sehingga karakter kita mirip Rasulullah.
Napoleon Bonaparte setiap ketemu wanita tua, dia selalu berhenti menghormat. Itu dia lakukan karena setiap melihat wanita tua, dia teringat ibunya. Dia pun jadi pemimpin yang karakternya baik seperti ibu.
4. Teori Transfer.
Dulu, ada seorang ulama bernama Sa'duddin Al-Taftazani. Beliau belajar puluhan tahun tapi tetap bodoh hingga suatu hari ada orang datang kepadanya memberitahu bahwa dia ditunggu Rasulullah. Dia lalu datang dan disuruh membuka mulutnya, lalu diludahi Rasulullah. Sejak itu, dia menjadi ulama brilian. Ada kesunahan, kita datang menemui ulama membawa kurma lalu minta ulama tersebut memamahnya. Kemudian kurma pamahan tersebut diberikan pada anak kita. Waktu kecil, saya sering makan sesuatu yang dipamahkan oleh bapak saya. Bisa jadi, gus-gus itu jadi ulama karena kecilnya sering makan dari makanan yang dipamah bapaknya yang seorang kiai.
Tokoh Muhammadiyah Jombang, KH Muchid Jaelani sempat cerita, saat mondok di Tebuireng, mulutnya pernah diludahi Gus Kholiq, pengasuh Pesantren Tebuireng yang dikenal sakti. Sejak itu, beliau bisa membaca sendiri kitab-kitab kuning meskipun belum pernah diajarkan kiai.
sumber : http://jombang.nu.or.id/ini-teori-produksi-ulama-menurut-kh-qoyyum-mansur/
Komentar
Posting Komentar