Kunci ilmu dengan belajar
Belajar adalah sebuah keharusan bagi orang yang menjadi alim. Mengharapkan ilmu tanpa dengan belajar adalah sebuah fata morgana, sebuah angan-angan yang sulit untuk menghasilkan hal yang diinginkan yaitu ilmu pengaetahuan. Rasululloh bersabda :
اِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ
Bahwasannya ilmu dapat diraih hanya dengan belajar.
Ini menandakan bahwa setiap orang yang ingin meraih ilmu harus mau belajar, karena belajar adalah pintu utama masuknya ilmu dalam hati seseorang. Hal ini (diraihnya ilmu dengan belajar) dapat dibuktikan dengan tiga hal :
1. Hukum sebab akibat.
Kita lihat saja hal yang ada di sekitar kita, adanya rumah pasti ada tukang kayu dan tukang batu, keduanya tidak mungkin membangun rumah tanpa didasari dengan belajar terlebih dahulu, adanya mobil pasti ada yang merakitnya, adanya bumi pasti ada yang menciptakannya. bahkan dengan belajar pun, seseorang bisa salah dalam mengaplikasukan apa yang dipelajarinya, apalagi tidak belajar? tentu saja ilmu dapat diraih oleh seseorang pasti ada prosesnya, baik itu proses pengindraan, pendengaran atau proses-proses yang lain. Allah berfirman :
خَتَمَ اللهُ عَلَى قُلُوْبِهِمْ وَ عَلَى سَمْعِهِمْ وَ عَلَى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَ لَهُمْ عَذَابٌ عَلِيْمٌ
Allah telah menutup hati, pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada sebuah sekat, dan mereka mendapatkan siksa yang pedih.
Dalam ayat ini jelas sekali bahwa sumber ilmu adalah pendengaran, penglihatan dan hati. sehingga Allah menutup pendengaran, penglihatan dan hati orang kafir supaya mereka tidak mendapatkan kebenaran yang dibawa oleh Rasululloh dan nantinya mereka akan diberi siksaan yang berlipat ganda.
Al Qur'an juga memerintahkan kita untuk melakukan perenungan agar kita mendapatkan ilmu. Allah berfirman dalm surat Al Haj ayat 46 :
اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِيْ الْاَرْضِ فَتَكُوْنَ لَهُمْ قُلُوْبٌ يَّعْقِلُوْنَ بِهَا
Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi ini, lalu mereka mempunyai hati yang mana dengan hati tersebut mereka dapat memahami (apapun) (Q.S. Al Haj : 46)
2. Adanya Nas Al Qur'an
Al Quran telah menegaskan bahwa kepahaman timbul dari belajar, bahkan karena pentingnya belajar ilmu sampai-sampai segolongan umat pada masa Rasululloh diperintah untuk belajar ilmu agama dan segolongan lain diperintah untuk berjihad. Allah berfirman :
فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِي الدِّيْنِ وّ لِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْا
Mengapa tidak pergi tiap-tiap golongan diantara mereka, beberapa orang untuk memperdalam ilmu agama supaya mereka memberi peringatan kepada golongan-golongan yang berjihad ketika mereka kembali (dari peperangan) (Q.S. At Taubah : 122)
Ini membuktikan bahwa belajar itu sangt penting sekali, lebih-lebih ilmu agama yang bisa menjadikan seseorang semakin taqwa dan mendekatkan diri pada Allah, apalagi di zaman yang serba modern ini seseorang banyak sekali yang lebih mementingkan ilmu yang bisa menghasilkan materi yang banyak dari pada mengasilkan keyakinan yang mantap.
3. Adanya nas Hadis
Sabda Rasululloh menjelaskan secara pasti bahwa ilmu hanya didapatkan dengan belajar. Ilmu tidak akan mendatangi seseorang yang hanya enak-enakan saja, berdiam diri di rumah bahkan untuk orang yang hanya berdoa pada Allah tanpa didampingi dengan ikhtiyar. Rasul bersabda :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ وَ الْفِقْهُ بِالتَّفَقُّهِ وَ مَنْ يُّرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَ اِنَّمَا يَخْشَى اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
Wahai umat manusia...sesungguhnya ilmu hanya diperoleh dengan belajar, fiqih juga hanya bisa diperoleh dengan usaha memahami, siapa yang dikehendaki Allah mendapatkan kebaikan maka Allah akan memberinya paham tentang agama, dan hanya hamba-hamba Allah yang alimlah yang takut kepada-Nya
Dari sinilah dapat dipahami bahwa kalau orang ingin jadi baik maka belajarlah ilmu agama secara menyeluruh, walaupun kita tidak boleh melalaikan kebutuhan dunia hanya sekedar sebagai sarana untuk beribadah kepadanya.
Komentar
Posting Komentar